KISARAN-Dugaan
korupsi pembangunan GOR Asahan yang diduga melibatkan sejumlah elit kian
memanas. Teranyar, ada upaya semacam teror terhadap pelapor kasus itu.
Ketua Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Asahan Halim Saragih
kepada METRO, mengaku 3 hari lalu menjelang tengah malam, dia menerima
telepon dari seorang pria, yang mengaku sebagai pengurus pada salah satu
ormas kepemudaan di Asahan. Saat itu, si pria tersebut menanyakan
tujuan Halim mengadukan persoalan pembangunan GOR, termasuk
mempertanyakan, mengapa nama ketua Organisasi mereka dibawa-bawa. “Jadi,
katanya dia itu orang ormas kepemudaan. Dari perkataanya, seolah dia
merasa tidak senang, karena nama pimpinan organisasinya disebut-sebut
dalam perkara ini. Saya jelaskan, itu sesuai dengan SK komite,“ Kata
Halim.Namun, meski telah berupaya menjelaskan, si pria yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya itu, seolah tidak terima. Halim mengaku, karena merasa penjelasannya seolah tidak dipahami, langsung memutuskan perbincangan. “Langsung saya putus saja perbincangan,” kata Halim. Hal yang sama juga dialami wartawan koran ini kemarin. Lewat tengah hari, wartawan koran ini mendapat telepon dari seorang pria, yang merupakan anggota salah satu ormas kepemudaan di Asahan.
Inti perbincangan itu, sama dengan yang terjadi pada Halim. Si penelepon mempersoalkan, adanya penyebutan nama ketua organisasi mereka, dalam pemberitaan. METRO berupaya memberi penjelasan, bahwa penyebutan seluruh nama-nama tersebut, adalah sesuai salinan SK penetapan kepengurusan Komite Pembangunan GOR, yang ditandatangani Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang. Namun, penjelasan seolah tidak membuat oknum tersebut merasa puas, dan mengajak bertemu, untuk berdiskusi.
Sayangnya, meski telah menunggu beberapa saat di halaman kantor Dinas Sosial, tempat METRO berada saat dihubungi, oknum tersebut tak kunjung datang. (ing/van)
http://www.metrosiantar.com/2012/pelapor-kasus-gor-diteror-otk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar