SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Minggu, 07 Agustus 2011

Hati Hati Coffie Morning Bupati Asahan Mengandung Leemak ??

Dalam kondisi pada saat ini Bupati Asahan masih di bingungkan seolah olah tidak mengerti terhadap permasalahan Rakyat,sehingga melakukan kebijakan yang di nilai tidak bermamfaat dan sangat rentan dengan pencitraan dan pembohongan semata,dengan melakukan perubahan tempat coffe morning guna mempermudah masyarakat menyampaikan aspirasi secara langsung kepada bupati.
Berbagai kalangan menilaitindakan Bupati Asahan menggambarkan begitu buruknya kinerja aparatur pemerintahan di tingkat desa sehingga membuat Bupati begitu tidak percaya dengan kinerja pemerintahan desaYang di anggap tidak mampu menyerap aspirasi rakyat,
Padahal di setiap kecamatan juga ada perwakilan untuk penyampaian Aspirasi yaitu Dewan Perwakilan Rakyat.
Tapi dengan kebijakan Bupati Asahan tersebut di nilai turut mengambil alih peran dan tanggung jawab yang semestinya Aspirasi Rakyat di tampung Dewan Perwakilan Rakyat dan Apartur pemerintahan Desa yang mana mereka juga perpanjangan tangan dari kebijakan Bupati pada setiap kecamatan dan Desa?
Kita pernah mendengar Tentang Teori kepemimpinan

‘Pemimpin yang baik akan memahami bahwa mendengarkan bawahan akan membuat mereka merasa dihargai dan merupakan sarana untuk mendapatkan feed back dari mereka. Lakukan klarifikasi dengan pertanyaan yang tepat dan tidak menyakiti untuk mendapatkan infomasi yang akurat dalam mengambil keputusan. Mendengar aktif akan membuat bawahan dapat mengungkapkan perasaan sehingga kebutuhan psikologisnya dapat terpenuhi dan sekaligus mengurangi rasa cemas yang dirasakannya.

Seorang pemimpin harus mempunyai visi yang jelas dan harus mengkomnikasikan dengan baik kepada bawahannya. Kemampuan mengkomunikasikan visi dengan baik akan dapat membangun motivasi, kerjasama dan memberikan energi yang baik bagi bawahan dalam bekerja ntuk mencapai tujuan. Visi yang jelas dan menarik akan membuat bawahan termotivasi untuk bekerja bukan karena keterpaksaan tapi karena merteka juga menginginkan hal itu.


Mencermati  kalimat tersebut kebijakan yang di terapkan Bupati Asahan di nilai tidak memberikan kepercayaan sepenuhnya terhadap DPRD beserta Aparatur pemerintahan desa,kalaulah hanya bertujuan di dalam mendengarkan keluhan rakyat bukankah keluhan tersebut telah di bahas pada Musrenbang Tingkat Kecamatan,yang mana pada musrenbang tersebut para aparatur desa dan kabupaten turut membahas program percepatan pembangunan di tingkat desa guna menyerap langsung apa yang menjadi kebutuhan rakyat,pendek kata kalau musrenbang bertujuan guna menjaring Aspirasi Rakyat , yang mana pada pelaksanaan Musrenbag menghabiskan Anggaran ratusan juta pertahunnnya ,kalaulah Bupati Asahan harus tampil lagi di kecamatan dengan modus menyerap Aspirasi rakyat ? tipu muslihat apa lagi yang akan di lakukan ? berapa Anggaran lagi yang harus di kucurkan namun realisasi dari semua itu terkadang FIKTIF.di pertegas dengan pernyataan syamsul Qodry Anggota DPRD Asahan pada harian Wapada yang menerangkan kalau apa yang di sepakati dalam musrenbang berubah jika dibawa ke kabupaten hasilnya beda setelah ketuk palu di DPRD?Whay?

Kalaulah Bupati Asahan Aspiratif dan benar bekerja sepenuh hati karena Rakyat,tidak perlu Bupati Melakukan Tindakan Tindakan pembodohan yang terkesan merakyat namun pada Anggaran tidak pro rakyat,bisa di buktikan dengan besar Anggaran Makan Minum Bupati saja mencapai miliyaran di banding anggaran penanganan Gizi Buruk yang mencapai seratus empat puluh juta rupiah dan itu sangatlah tidak mencukupi melihat dari besar angka Gizi Buruk di Asahan setiap tahunnya terus meningkat? bukankah anggaran tersebut mempertontotonkan kalau lebih besar lagi anggaran makan dan minum yang bertujuan memperbaiki Gizi Bupati di banding penanganan Gizi masyarakat yang sangat Buruk ? apakah itu tindakan yang merakyat ? lantas Aspirasi apalagi yang di serap dari Rakyat !!!?

Bahkan kedatangan Bupati hanyalah menambah sakit hati rakyat,dapat kita bayangkan ketika Bupati Asahan berkunjung ke desa Bandar pulau dengan infrasrtuktur yang hancur babak belur Bupati datang dengan menggunakan Mobil Dinas yang bermerekkan toyota camry car type 3.5 Q A/T  senilai Rp.653.200.000 ! sementara Rakyat terus di siksa dengan keadaan infrastruktur yang hancur ,yang mana dampak dari hancurnya jalan menghambat perekonomian Rakyat ?

Kita sangat terkejut dan malu mendengar penyampaian Bupati Asahan pada saat berkunjung ke Masjid Nurul Hikmah Dusun V Kelurahan Aek Loba, Aek Kuasan dalam acara safari ramadan Pemkab Asahan baru-baru ini.


Bupati mengungkapkan pada tahun 2011 ini, Pemkab telah mengalokasikan dana Rp100 juta-Rp300 juta untuk bantuan langsung ke desa/kelurahan untuk merangsang pemerataan pembangunan di desa/kelurahan.
“Pergunakan dana ini dengan sebaik-baiknya seperti untuk bantuan rumah ibadah, bantuan sosial keagamaan, operasional Imtaq, bantuan guru mengaji, bilal mayat dan penggali kubur demi kesejahteraan masyarakat Asahan,”
Padahal Anggaran yang di peruntukkan untuk desa jauh lebih besar dari pada rehab Ruang kerja dan pagar rumah Bupati,mobil dinas Bupati Asahan yang mencapai Miliyaran Rupiah ? Hmm....

Walakhir Rakyat tidak butuh Bupati Merakyat akan tetapi Rakyat tetap melarat . dengan Anggaran yang tak pro rakyat yang memperioritaskan Birokrat dari pada Rakyat.
semoga menjadi Bahan pemikiran Kita untuk terus Bangkit Melawan dari pada Harus Mati tertindas dalam kebodohan dan kemiskinan !!

WallahulMuaffieq Illa Aqwamit Tharieq
WallahuA’lam Bisshoab !
(HS/07/2011)
 ·  · Bagikan · Hapus








    • Advokat Guntur 
      saya sebagai motifator kebijakan bupati asahan dalam pelaksanaan open house setiap selasa dan kamis, merasa kecewa dan menilai bupati telah gagal dan tdk sanggup dalam melaksanakan kegiatan tsb, dan kalau kegiatan tsb di STOP saya sangat setuju, kegiatan coffee morning setiap selasa dan kamis saya nilai gagal dan bupati tdk bisa melaksanakannya krn 90% keluhan, usulan dan masukkan dari masy tdk dapat direalisasikan, bahkan acara tsb jadi ajang tempat nongkrong para kadis, kontraktor, anggota legeslatif, TS, dan tempat membahas kegiatan antara pelaku birokrasi. Bukan lagi tempat menampung aspirasi dari masy kalangan bawah.

      Kebijakkan yang tdk populis muncul dengan melakukan road show setiap kamis bupati akan berkantor di kecamatan, kebijakkan ini telah menunjukkan kepada masy asahan kalau bupatinya 'rakus' kekuasaan dan tdk memahami implementasi otonomi daerah, masih menjalankan kekuasaan yg otoriter dimana seakan tdk mempercayaan peran camat yang dia angkat sendiri, tdk mempercayai kades yg dipilih rakyat (bukan dipilih bupati) yg sebenar kades lebih mampu menyerap aspirasi rakyat di tingkat desa.

      Bupati secara sadar menunjukkan, kalau dia tdk mau menjalankan pemerintahan dengan cara tim, bupati asahan masih menganut 'budaya aku', suatu 'budaya' yg kolot dan angkuh dan juga sudah tdk populis.

      Nasib pemerintahan asahan sangat menyedihkan, krn harus dipimpin oleh bupati yang hanya memiliki kemampuan untuk membangun asahan dengan metode rapat ke rapat (pagi sampai malam rapat) action secara riil hanya 40%, kalaulah para pejabatnya diberi kesempatan untuk berkata jujur maka mereka semua akan mengatakan bosan ketika pertemuan dengan bupati karena tahunya dari pagi sampai malam 'ngerupi' terus. sampai2 kepala dinas sendiri mungkin sudah lupa letak ruang kerjanya, sangkin jarangnya duduk dikantornya dan mengurusi internalnya, krn harus memenuhi perintah rapat ke rapat di kantor atau dirumah dinas bupati.

      Rapat kerapat juga akan dilakukan disetiap kecamatan secara bergantian pada setiap kamis, yang tadinya para kadis tidak bisa jarang berada dikantornya ketika setiap kamis nantinya harus rombongan lagi berkantor dikecamatan2 maka semakin tak terarah kebijakan kerakyatan di asahan.

      kegiatan 'berkantor' setiap kamis dikecamatan akan menimbulkan pemborosan anggaran, selain itu kegiatan ini juga disinyalir demi mengejar uang kegiatan / perjalanan / tunjangan dll yang akan diakumulasikan dan diterimakan setiap bulannya bersamaan dengan penerimaan gaji

      Saran saya kepada bupati, tolong direalisasikan dulu tumpukkan keluhan, masukkan dan janji bupati sendiri ketikan berbulan2 mengadakan open house (selasa dan kamis). Dan hentikan kebijakkan yang tdk populis demi terbangunnya asahan serta beri kepercayaan kepada camat dan kades untuk mengatur dan menerima rumah tangganya.

      Ingat bupati bukan ex officio dari camat dan kades.

      14 jam yang lalu ·  ·  4 orang

    • Advokat Guntur krn kata si kabag humas, bupati minta dikritik, maka sebaiknya semua tulisan dalan titel diatas di print (dengan menggunakan yang katanya alat baru dan canggih seharga ratusan juta yang hanya untuk 'merekap' perbincangan di fb) dan diserahkan kepada bupati.
      13 jam yang lalu ·  ·  3 orang




    • Aditia Prahmana Selain mengandung lemak... tim investigasi harus juga menyelidiki dari mana pos anggaran coffe morning tersebut.... mana tau dana tersebut dari pos yg bukan seharusnya menjadi bahagian pos anggaran yg sudah disahkan... mana tau... :)
      2 jam yang lalu · 

    • Andry Jazz Bis - Jad... cara apapun akan dihalalkan penguasa saat mrk menjadi Raja... Dan mrk sgt kebal hukum. Ocehan kt takkan prnh mrk gubris... Semua penegak hukum sdh mrk jadikan teman karib ...Maka bersatulah melabrak penegak hukumnya... Namun masalahnya, apa anda bs menyatukan diri... ???.. Atu cm teriak2 tak menentu saja di FB ini.... ??????????????????????????​???????...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Kantor Kejari Dihotmix, Dinas PU Asahan Dituding Beri Gratifikasi ke Kejari