Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) akan menggelar simposium tentang pluralisme dengan tema Pluralisme Gus Dur dalam Perspektif Ahlusunnah Wal Jama’ah, 22 November 2010 di Sibolga.
Ketua Dewan Pembina IPNU Sumut Drs H Razman Arif MA mengatakan, dipilihnya Kota Sibolga sebagai tempat penyelenggaraan simposium pluralisme ini didasarkan atas kondisi bahwa kemajemukan, baik dari segi etnis, suku dan agama di kota tersebut, dapat tetap terjaga dan dibuktikan dengan kerukunan hidup diantara warganya.
‘’Sibolga merupakan daerah hadirnya pertama kali organisasi Nahdlatul Ulama kemudian menyebar di Sumut. Kota ini punya nilai historis bagi kehadiran NU di Sumut,” jelasnya kemarin.
Razman didampingi Sekretaris Dewan Pembina Andri A, Ketua Pengurus Wilayah IPNU Sumut Gunawan Abdi Hasibuan, Sekretaris IPNU Sumut Ahmad Dahlan Lubis dan Ketua Panitia Pelaksana Gio Marbun menambahkan, dipilihnya tema Pluralisme Gus Dur dalam Perspektif Ahlusunnah Wal Jama’ah karena Gus Dur yang merupakan mantan Ketua NU sekaligus mantan presiden Indonesia yang mampu melaksanakan nilai-nilai pluralisme.
“Gus Dur mampu menginterpretasikan kemajemukan itu yang teraktualisasi di dalam dirinya. Hal itu terbukti saat Gus Dur meninggal, dimana kalangan dari berbagai etnis, suku dan agama datang menghadiri pemakamannya,” jelas Ketua PKPB Sumut priode 2008-2013 ini.
Wakil Ketua KNPI Sumut ini menambahkan, simposium ini akan dihadiri perwakilan dari Gubernur Sumatera Utara, Anggota DPD asal Sumut Parlindungan Purba, Ketua Umum PP IPNU Ahmad Sauqi, Ketua PW NU Sumut H Ashari Tambunan, PW NU Sumut Prof Dr H Pagar Hasibuan MA, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno SH, Walikota Sibolga Drs HM Syarfi Hutauruk, Wakil Walikota Marudut Situmeang, Ketua DPRD Sibolga Syahlul Umur Situmeang, Tokoh Pemuda Sumut H Anuar Shah (Aweng), MPW PP Sumut H Firdaus Nasution, Ketua DPD KNPI Sumut Ir H A Yasir Ridho Lubis dan para undangan.
Parlindungan Purba dalam kesempatan itu mengatakan, IPNU sangat memahami kekhawatiran masyarakat terkait dengan persoalan pluralisme. Padahal, kebersamaan sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa.
Sebelum acara simposium, diadakan pelantikan pengurus IPNU Sumut masa khidmat 2011-2013 oleh Ketua Umum PP IPNU Ahmad Sauqi. (sp)
Ketua Dewan Pembina IPNU Sumut Drs H Razman Arif MA mengatakan, dipilihnya Kota Sibolga sebagai tempat penyelenggaraan simposium pluralisme ini didasarkan atas kondisi bahwa kemajemukan, baik dari segi etnis, suku dan agama di kota tersebut, dapat tetap terjaga dan dibuktikan dengan kerukunan hidup diantara warganya.
‘’Sibolga merupakan daerah hadirnya pertama kali organisasi Nahdlatul Ulama kemudian menyebar di Sumut. Kota ini punya nilai historis bagi kehadiran NU di Sumut,” jelasnya kemarin.
Razman didampingi Sekretaris Dewan Pembina Andri A, Ketua Pengurus Wilayah IPNU Sumut Gunawan Abdi Hasibuan, Sekretaris IPNU Sumut Ahmad Dahlan Lubis dan Ketua Panitia Pelaksana Gio Marbun menambahkan, dipilihnya tema Pluralisme Gus Dur dalam Perspektif Ahlusunnah Wal Jama’ah karena Gus Dur yang merupakan mantan Ketua NU sekaligus mantan presiden Indonesia yang mampu melaksanakan nilai-nilai pluralisme.
“Gus Dur mampu menginterpretasikan kemajemukan itu yang teraktualisasi di dalam dirinya. Hal itu terbukti saat Gus Dur meninggal, dimana kalangan dari berbagai etnis, suku dan agama datang menghadiri pemakamannya,” jelas Ketua PKPB Sumut priode 2008-2013 ini.
Wakil Ketua KNPI Sumut ini menambahkan, simposium ini akan dihadiri perwakilan dari Gubernur Sumatera Utara, Anggota DPD asal Sumut Parlindungan Purba, Ketua Umum PP IPNU Ahmad Sauqi, Ketua PW NU Sumut H Ashari Tambunan, PW NU Sumut Prof Dr H Pagar Hasibuan MA, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno SH, Walikota Sibolga Drs HM Syarfi Hutauruk, Wakil Walikota Marudut Situmeang, Ketua DPRD Sibolga Syahlul Umur Situmeang, Tokoh Pemuda Sumut H Anuar Shah (Aweng), MPW PP Sumut H Firdaus Nasution, Ketua DPD KNPI Sumut Ir H A Yasir Ridho Lubis dan para undangan.
Parlindungan Purba dalam kesempatan itu mengatakan, IPNU sangat memahami kekhawatiran masyarakat terkait dengan persoalan pluralisme. Padahal, kebersamaan sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa.
Sebelum acara simposium, diadakan pelantikan pengurus IPNU Sumut masa khidmat 2011-2013 oleh Ketua Umum PP IPNU Ahmad Sauqi. (sp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar