Sejumlah pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Asahan bersiap-siaplah segera dimutasi dari jabatannya saat ini, digantikan dengan wajah baru.
Namun kabar itu tidak mendapat respons positif dari mereka. Bahkan mereka berterus terang belum siap untuk dimutasi jabatan eselon II dan III oleh Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang secara besar- besaran. Kepada SINDO sejumlah pejabat ini mengaku resah karena khawatir dalam mutasi berikutnya tidak ikut dipromosikan kembali ke dalam jabatan baru.
“Ya tahulah tidak gampang untuk mendapatkan jabatan,”ujar seorang pejabat yang tidak mau ditulis namanya, kemarin. Sumber ini menyebutkan, dikalangan pejabat Pemkab Asahan saat ini telah berembus kabar akan terjadi mutasi besar-besaran. Rencananya, mulai dari eselon II dan III akan diisi oleh wajah baru sebagai langkah penyegaran birokrasi.
Kalau ini terjadi, ungkapnya, bakal banyak pejabat lama “warisan”kepemimpinan Bupati Asahan (Alm) Risuddin yang tersingkirkan. Tersiar kabar,mutasi para pejabat di lingkungan eselon II dan III Pemkab Asahan akan dilakukan secara bertahap.
Buktinya, mutasi pertama dalam rangkaian rencana mutasi secara besarbesaran tersebut dimulai oleh Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang. Orang nomor satu di Asahan ini memutasi 38 posisi jabatan sekaligus di lingkungan eselon III Pemkab Asahan. Pelantikan langsung dilakukan kemarin.
Pelantikan ke 38 pejabat eselon III Pemkab Asahan tersebut disaksikan oleh pejabat teras Pemkab Asahan.Mereka dilantik berdasarkan keputusan Bupati Asahan Nomor 282- BKD/2011, tertanggal 10 Agustus 2011.
Menanggapi kabar bakal ada gerbong selanjutnya untuk dimutasi, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Asahan Edy Sukmana mewakili Kepala BKD Jhon Hardy Nasution membantah rumor tersebut. ”Saya rasa itu tidak benar,” katanya.
Dia mengatakan, soal mutasi jabatan merupakan wilayah mutlak kewenangan Bupati Asahan. Hanya bupati yang bisa menentukan pejabat yang bisa bekerja dalam membantunya untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan. “Yang namanya rencana kan kita tidak tahu.Apalagi ini kan gawenya bupati sepenuhnya. Kita kan hanya memproses administrasi setelah ada perintah bupati,”ujar dia.
Menurutnya jika pun ada rencana Bupati Asahan untuk memutasi pegawai secara besar-besaran, tidaklah menjadi masalah, karena tidak bertentangan dengan peraturan. Akan tetapi di mata pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Asahan (UNA) Lokot Ridwan Batubara mempersepsikan,mutasi kali ini terdapat fenomena baru.
Yakni terkait tentang mundurnya dua pejabat dari jabatan yang dimutasikan. Menurutnya, dalam catatan sejarah di pemerintahan Pemkab Asahan belum pernah terjadi ada pejabat yang mengundurkan diri dari jabatan, selain mantan Sekdakab Asahan, Amir Syarifuddin.
Amir mundur secara mendadak dari jabatannya semasa kepemimpinan Bupati Asahan Risuddin yang ditenggarai karena terjadinya konflik politik. “Belum pernah ada setahu saya pejabat apalagi untuk tingkat eselon III yang mundur dari jabatannya. Sebab biasanya lebih banyak PNS yang mengincar jabatan dari pada pejabat yang mundur dari jabatan. Meski dia sudah terbukti di mata publik tak mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksi jabatannya,” ujar dia. edy gunawan hasby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar