SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Rabu, 17 Agustus 2011

Taufan Gama Memulai Mutasi Besar Menjelang Lebaran ?

Sejumlah pejabat satuan  kerja perangkat daerah (SKPD) di  Pemkab Asahan bersiap-siaplah segera  dimutasi dari jabatannya saat ini,  digantikan dengan wajah baru.

Namun kabar itu tidak mendapat  respons positif dari mereka.  Bahkan mereka berterus  terang belum siap untuk dimutasi  jabatan eselon II dan III  oleh Bupati Asahan Taufan  Gama Simatupang secara besar-  besaran.  Kepada SINDO sejumlah  pejabat ini mengaku resah karena  khawatir dalam mutasi berikutnya  tidak ikut dipromosikan  kembali ke dalam jabatan  baru.

“Ya tahulah tidak  gampang untuk mendapatkan  jabatan,”ujar seorang pejabat  yang tidak mau ditulis namanya,  kemarin.  Sumber ini menyebutkan,  dikalangan pejabat Pemkab  Asahan saat ini telah berembus  kabar akan terjadi mutasi  besar-besaran. Rencananya,  mulai dari eselon II dan III  akan diisi oleh wajah baru sebagai  langkah penyegaran  birokrasi.

Kalau ini terjadi,  ungkapnya, bakal banyak  pejabat lama “warisan”kepemimpinan  Bupati Asahan  (Alm) Risuddin yang tersingkirkan.  Tersiar kabar,mutasi para  pejabat di lingkungan eselon  II dan III Pemkab Asahan  akan dilakukan secara bertahap.

Buktinya, mutasi pertama  dalam rangkaian rencana  mutasi secara besarbesaran  tersebut dimulai  oleh Bupati Asahan Taufan  Gama Simatupang. Orang  nomor satu di Asahan ini memutasi  38 posisi jabatan  sekaligus di lingkungan eselon  III Pemkab Asahan. Pelantikan  langsung dilakukan  kemarin.

Pelantikan ke 38 pejabat  eselon III Pemkab Asahan tersebut  disaksikan oleh pejabat  teras Pemkab Asahan.Mereka  dilantik berdasarkan keputusan  Bupati Asahan Nomor 282-  BKD/2011, tertanggal 10 Agustus  2011.

Menanggapi kabar bakal  ada gerbong selanjutnya  untuk dimutasi, Sekretaris  Badan Kepegawaian Daerah  (BKD) Pemkab Asahan Edy  Sukmana mewakili Kepala  BKD Jhon Hardy Nasution  membantah rumor tersebut.  ”Saya rasa itu tidak benar,”  katanya.

Dia mengatakan, soal mutasi  jabatan merupakan wilayah  mutlak kewenangan Bupati  Asahan. Hanya bupati  yang bisa menentukan pejabat  yang bisa bekerja dalam  membantunya untuk menjalankan  tugas-tugas pemerintahan.  “Yang namanya rencana  kan kita tidak tahu.Apalagi ini  kan gawenya bupati sepenuhnya.  Kita kan hanya memproses  administrasi setelah ada perintah  bupati,”ujar dia.

Menurutnya jika pun ada  rencana Bupati Asahan untuk  memutasi pegawai secara  besar-besaran, tidaklah menjadi  masalah, karena tidak  bertentangan dengan peraturan.  Akan tetapi di mata pengamat  politik dan pemerintahan  dari Universitas Asahan (UNA)  Lokot Ridwan Batubara  mempersepsikan,mutasi kali  ini terdapat fenomena baru.

Yakni terkait tentang mundurnya  dua pejabat dari jabatan  yang dimutasikan.  Menurutnya, dalam catatan  sejarah di pemerintahan  Pemkab Asahan belum pernah  terjadi ada pejabat yang  mengundurkan diri dari jabatan,  selain mantan Sekdakab  Asahan, Amir Syarifuddin.

Amir mundur secara mendadak  dari jabatannya semasa  kepemimpinan Bupati  Asahan Risuddin yang ditenggarai  karena terjadinya  konflik politik.  “Belum pernah ada setahu  saya pejabat apalagi untuk  tingkat eselon III yang mundur  dari jabatannya. Sebab biasanya  lebih banyak PNS yang  mengincar jabatan dari pada  pejabat yang mundur dari jabatan.  Meski dia sudah terbukti  di mata publik tak mampu  menjalankan tugasnya sesuai  dengan tupoksi jabatannya,”  ujar dia.  edy gunawan hasby

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Kantor Kejari Dihotmix, Dinas PU Asahan Dituding Beri Gratifikasi ke Kejari