SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Rabu, 19 Januari 2011

Siswa di Asahan Wajib Bisa Baca Alquran

Rabu, 19 Januari 2011 METRO; Para siswa beragama Muslim di Asahan baik tingkat SD, SMP dan SMA diwajibkan pasih membaca Alquran. Karena tuntutan kurikulum, bagi SD harus sudah pasih membaca juz amma, SMP harus sudah bisa baca 15 juz Alquran dan siswa SMA harus sudah bisa baca 30 juz Alquran.
Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan  malalui komisi pendidikannya memberi pelatihan terhadap ratusan guru agama yang bertugas di SD, SMP, SMA, SMK se Asahan. Pelatihan yang dilakukan, tentang cara mengajarkan Alquran dengan methode yang cepat.
Tujuannya agar semua siswa yang menganut agama islam dapat membaca, memahami dan menulis ayat-ayat Alquran.
Demikian diutarakan Ketua Komisi Pendikan MUI Asahan, Drs M Akhyar, Selasa (18/1).  Dikatakannya, penataran itu telah berlangsung akhir pekan lalu bertempat di aula kantor MUI Asahan, Jalan Akasia Kisaran dan dihadiri ratusan guru agama.
Dalam kesempatan itu, dipilihkan kepada guru agama beberapa metode mengajaran Alquran dengan cepat. Di antaranya methode iqro’ dan lainnya. Gunanya agar murid atau siswa yang dihadapi lebih mudan dan cepat bisa baca Alquran.
Sebab sebut Akhyar masih banyak anak tingkat SD,SMP dan SMA yang tidak bisa baca Alquran. Padahal tuntutan kurikulum bahwa bagi SD harus sudah pasih membaca juz amma, SMP harus sudah bisa baca 15 juz Alquran dan SMA harus sudah bisa baca 30 juz Alquran.
Tapi kenyataannya sebut Akhyar yang sehari-hari sebagai tenaga pengajar atau guru agama SMA 2 Kisaran ini, banyak ditemukan anak-anak SMA yang tidak bisa baca Alquran.
Dengan methode mudah baca Alquran tersebut, diharap agar dapat memudahkan siswa dapat membaca Alquran dan juga akan mudah pula bagi guru memperkenalkan baca Alquran kepada siswanya.
Program MUI ini juga mendukung visi bupati Asahan diantarnya menciptakan masyarakat yang religius, dan tentu dalam rangka mewujudkan visi itu yang religius, bagi pemeluk agama islam harus dapat membaca, memahami kitab sucinya.Sebab dalam kitab suci itu dicantumkan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa.
Sedang Drs Hasybi Simbolon, salah satu pengawas guru agama SMP di Asahan dan turut serta memberi pembekalan kepada guru-guru agama yang diberi penataran itu mengatakan, bahwa dengan adanya pelatihan bagi guru agama harus menciptakan keharmonisan dan tidak saling menyalahkan.
Dicontohkannya, guru agama SMA akan bisa menyalahkan guru SMP ketika siswa yang dihadapinya tidak dapat baca Alquraan dengan menyebut bahwa ketidak mampuan itu karena guru SMP tempat anak didik belajar sebelumnya kurang memperhatikan anak didik yang tidak baca Alquran.
Untuk itu sebut Hasby dalam penjelasannya kepada guru-guru agama agar tidak saling menyalahkan dan dengan metode yang mudah membaca Alquran tersebut diterapkan setiap guru agama saat berjumpa dengan siswa yang tidak bisa baca Alquran tersebut.
Artinya, metodhe yang diperoleh itu dipraktekkan dan lebih bermanfaat dari saling menyalahkan sesana guru. Sebab saling menyalahkan bukan solusi tapi justru akan saling mencaci.
Ketua MUI Asahan, H Usman Efendi LC menyebut bahwa program MUI ini sangat berguna bagi guru agama agar menjadi guru agama yang dapat dengan cepat memperkenalkan Alquran kepada siswa atau anak didiknya. (van)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Kantor Kejari Dihotmix, Dinas PU Asahan Dituding Beri Gratifikasi ke Kejari