Pengikut Ahmadiyah ada di wilayah Kabupaten Asahan dan Batu Bara. Mereka terpantau setelah Polres Asahan bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan pendataan.
Hal itu diungkapkan Kapolres Asahan, AKBP J Didiek DP SH melalui Kasat Intelkam, AKP Alfin Saragih saat, Kamis (24/2).
“Sesuai hasil pemantaun kami, komunitas Ahmadiyah ada di wilayah Asahan dan Batu Bara. Untuk wilayah Kabupaten Asahan, terdapat di satu Kecamatan sementara di Kabupaten Batu Bara ada di dua kecamatan,” ucap Alfin. Hasil pendataan, komunitas itu masih kecil yakni sekitar 19 kepala keluarga, tanpa merinci lokasinya.
Walau komunitasnya masih kecil, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak terus memantau komunitas itu.
Sementara itu menurut Buwon Prawana Kepala Kesbanglinmas Asahan, pihaknya juga telah mengantongi data komunitas Ahmadiyah yang ada di Asahan.
Menurut Buwono, Bupati Asahan telah mengintruksikan kepada seluruh camat untuk melakukan pendataan komunitas Ahmadiyah di wilayahnya masing-masing.
“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keadaan, jangan sampai kecolongan seperti yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia,” tandasnya.
Di Piasa Hulu Pengikut Ahmadiyah 6 KK
Darma Ginting Sekretaris Kesbang Kabupaten Asahan saat di temui di ruang kerjanya mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan ke setiap kecamatan dan kelurahan.
“Sejauh ini kami menemukan kelompok Ahmadyah yang terdiri dari 6 Kartu Keluarga (KK) yang berdomisili di Desa Piasa Hulu Kecamatan Tinggi Raja yang di ketuai bermarga Damanik. Kami juga mengimbau kepada Muspika setempat untuk terus memantau kegiatan kelompok Ahmadyah tersebut, agar tidak terjadi yang tidak di inginkan seperti terjadinya di daerah Pulau Jawa,” tambahnya.
Berdasarkan SKP 3 Menteri menyebutkan, masyarakat tidak dibenarkan mengganggu aktivitas/kegiatan kelompok Ahmadyah dan kelompok tersebut tidak dibenarkan menjabarkan ajaran mereka ke masyarakat,” tegas Darma.
Pengikut Ahmadiyah di Batu Bara 20 Orang
Hasil pendataan yang dilakukan di wilayah Batu Bara ada sekitar 20 orang jemaat Ahmadiyah. Di wilayah Lima Puluh ada 6 orang sedangkan di Indrapura 14 orang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan para aparat desa terkait masalah ini. Kami harap, peristiwa di Cikeusik Pandeglang Banten tidak melebar ke daerah,’’ kata Kapolsek lima Puluh AKP Bambang Rubiyanto SH, Kamis (24/2). Menurutnya, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan aparat desa.
Ditemui terpisah, Kapolsek Indrapura, AKP MA Ritonga mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa dan ketua lingkungan (Kepling) di wilayah masing-masing terkait adanya gesekan antar warga di Banten, beberapa waktu lalu. Hal itu mengingat, beberapa warga Ahmadiyah yang berada Kabupaten Batu Bara.
“Bersama Kepala desa kami telah memeberitahu kadus (kepala dusun) dan kepala lingkungan untuk mendata jamaah Ahmadiyah. Kami tekankan lagi tentang kerukunan dan toleransi,” kata MA Ritonga. (mag-02/mag-08/mag-03/syaf)
Hal itu diungkapkan Kapolres Asahan, AKBP J Didiek DP SH melalui Kasat Intelkam, AKP Alfin Saragih saat, Kamis (24/2).
“Sesuai hasil pemantaun kami, komunitas Ahmadiyah ada di wilayah Asahan dan Batu Bara. Untuk wilayah Kabupaten Asahan, terdapat di satu Kecamatan sementara di Kabupaten Batu Bara ada di dua kecamatan,” ucap Alfin. Hasil pendataan, komunitas itu masih kecil yakni sekitar 19 kepala keluarga, tanpa merinci lokasinya.
Walau komunitasnya masih kecil, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak terus memantau komunitas itu.
Sementara itu menurut Buwon Prawana Kepala Kesbanglinmas Asahan, pihaknya juga telah mengantongi data komunitas Ahmadiyah yang ada di Asahan.
Menurut Buwono, Bupati Asahan telah mengintruksikan kepada seluruh camat untuk melakukan pendataan komunitas Ahmadiyah di wilayahnya masing-masing.
“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keadaan, jangan sampai kecolongan seperti yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia,” tandasnya.
Di Piasa Hulu Pengikut Ahmadiyah 6 KK
Darma Ginting Sekretaris Kesbang Kabupaten Asahan saat di temui di ruang kerjanya mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan ke setiap kecamatan dan kelurahan.
“Sejauh ini kami menemukan kelompok Ahmadyah yang terdiri dari 6 Kartu Keluarga (KK) yang berdomisili di Desa Piasa Hulu Kecamatan Tinggi Raja yang di ketuai bermarga Damanik. Kami juga mengimbau kepada Muspika setempat untuk terus memantau kegiatan kelompok Ahmadyah tersebut, agar tidak terjadi yang tidak di inginkan seperti terjadinya di daerah Pulau Jawa,” tambahnya.
Berdasarkan SKP 3 Menteri menyebutkan, masyarakat tidak dibenarkan mengganggu aktivitas/kegiatan kelompok Ahmadyah dan kelompok tersebut tidak dibenarkan menjabarkan ajaran mereka ke masyarakat,” tegas Darma.
Pengikut Ahmadiyah di Batu Bara 20 Orang
Hasil pendataan yang dilakukan di wilayah Batu Bara ada sekitar 20 orang jemaat Ahmadiyah. Di wilayah Lima Puluh ada 6 orang sedangkan di Indrapura 14 orang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan para aparat desa terkait masalah ini. Kami harap, peristiwa di Cikeusik Pandeglang Banten tidak melebar ke daerah,’’ kata Kapolsek lima Puluh AKP Bambang Rubiyanto SH, Kamis (24/2). Menurutnya, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan aparat desa.
Ditemui terpisah, Kapolsek Indrapura, AKP MA Ritonga mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa dan ketua lingkungan (Kepling) di wilayah masing-masing terkait adanya gesekan antar warga di Banten, beberapa waktu lalu. Hal itu mengingat, beberapa warga Ahmadiyah yang berada Kabupaten Batu Bara.
“Bersama Kepala desa kami telah memeberitahu kadus (kepala dusun) dan kepala lingkungan untuk mendata jamaah Ahmadiyah. Kami tekankan lagi tentang kerukunan dan toleransi,” kata MA Ritonga. (mag-02/mag-08/mag-03/syaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar