SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Jumat, 14 Januari 2011

Ansor dan IPNU Kecam Wagubsu

Gerakan Pemuda Ansor dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama mengecam ucapan Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho yang menyebut ansor merupakan singkatan dari 'angin sorga' saat rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumut di Kantor Gubsu.

"Tidak sepatutnya seorang wakil gubernur menyampaikan ucapan demikian. Kami menilai ucapan tersebut sudah merupakan tindakan pelecehan terhadap organisasi Ansor," kecam Wakil Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara Kamaluddin Pane didampingi Ketua PW IPNU Sumut Gunawan Abdi Hasibuan di Medan, Rabu (05/01/2011).

Kecaman tersebut dilontarkan Kamal menyikapi pemberitaan di salah satu media cetak terbitan Medan edisi Rabu, 05 Januari 2011. "Saya pun menjadi tanya-tanya, apakah data waktu itu hanya ansor (angin sorga-red) bagi kami atau seperti apa," tutur Gatot seperti dilansir salah satu media.

Dijelaskannya, kalau Wagubsu ingin mempertanyakan kesahihan data inflasi di Sumut, cari istilah lain atau gunakan kalimat langsung angin sorga. Jangan pakai istilah ansor.

"Tapi kalau sudah begini ceritanya, kami menilai Wagubsu tidak hanya melecehkan Ansor secara lembaga tapi juga sudah menciderai NU sebab Ansor merupakan Badan Otonom Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Ditambahkannya, Ansor sejak dilahirkan NU 24 April 1934, telah berbuat banyak untuk NKRI dan umat. Sehingga kalimat ansor dibuat menjadi singkatan dari angin sorga seperti yang dilontarkan Gatot, sangat tidak sepadan dengan apa yang sudah dilakukan Ansor di Indonesia.

"Kita harapkan Wagubsu supaya banyak belajar tentang sejarah khususnya organisasi Nahdlatul Ulama, supaya tidak melakukan kesalahahan fatal yang pada akhirnya menyakiti umat akibat penggunaan istilah," tegasnya.

Ansor, dalam Bahasa Arab artinya penolong. Di zaman Rasulullah, ada dua kaum yakni Muhajirin dan Ansor. Di dalam Quran, bahkan berulang-ulang disebut kalimat ansor, sehingga sangat tidak layak seorang Wagubsu dan mantan Ketua DPW PKS Sumut menggunakan istilah ansor untuk hal yang konotasinya kurang bagus.

Makanya, ketika para ulama melahirkan Ansor 77 tahun lalu dengan darah dan keringat serta air mata dengan niat mampu menolong ummat, sangat naif kalau di zaman sekarang ini malah terkesan menjadi dilecehkan.

Menyikapi permasalahan ini, PW GP Ansor Sumut mendesak Wagubsu meminta maaf secara terbuka kepada seluruh warga nahdliyin khususnya Ansor dalam 2 kali 24 jam. Kemudian Wagubsu juga harus belajar menghargai simbol-simbol sebuah organisasi.

"Kita melakukan ini bukan untuk mengkultuskan sebuah organisasi khususnya GP Ansor, tapi sudah selayaknya setiap kader dan warga nahdliyin menghargai lembaganya yang didirikan para ulama dan kyai yang mendedikasikan dirinya untuk ummat," tandas Kamal.

Ketua PW IPNU Sumut Gunawan Abdi Hasibuan juga mengecam ucapan Wagubsu Gatot Pujo Nugroho yang menggunakan kalimat ansor dalam mengkritisi data inflasi di Sumut.

"Apalagi Wagubsu selama ini kita kenal sebagai seorang ustadz. Lalu kenapa sampai kebablasan menggunakan istilah ansor untuk hal-hal kurang bagus. Dengan adanya pernyataan tersebut, kita khawatir Wagubsu mau membatasi ruang gerak warga nahdliyin khususnya Ansor di Sumut," ujar Gunawan.

Untuk itu PW IPNU Sumut juga meminta kepada Wagubsu agar meminta maaf kepada warga nahdliyin di Sumatera Utara. Bila hal itu tidak dilakukan maka akan IPNU akan melakukan tindak lanjut sesuai hukum yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman Kantor Kejari Dihotmix, Dinas PU Asahan Dituding Beri Gratifikasi ke Kejari