KISARAN-Memasuki Bulan November 2011, kasus deman berdarah dangue (DBD) di Kabupaten Asahan berjumlah 104 kasus, 5 diantaranya meninggal dunia. Sementara untuk data tahun 2010, dengan jumlah 338 kasus, pasien yang meninggal dunia juga 5 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Asahan, drg Habinsaran Nasution melalui Wasor Pemberantasan Penyakit, Abdul Haris kepada METRO, Senin (21/11) menjelaskan, data yang dihimpun tersebut berasal dari Puskesmas yang ada di Kabupaten Asahan. Lima korban meninggal, masing-masing berasal dari Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kota Kisaran Barat, Aek Songsongan, Tanjung Balai dan Meranti.
“Rata-rata kasusnya karena terlambat ditangani oleh medis, sehingga ketika dinyatakan positif telah dalam stadium tinggi,” kata Haris.
Lebih lanjut Haris menjelaskan, untuk mengurangi resiko meninggal dunia yang disebabkan oleh DBD, setiap keluarga diminta untuk mewaspadai adanya gejala demam yang berkepenjangan. Segeralah membawa kepada petugas kesehatan jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala demam, agar secepatnya penyakit terdeteksi serta pasien mendapat penanganan yang tepat.
Masyarakat juga harus bersama-sama menyatakan perang kepada nyamuk. Caranya dengan memutus siklus hidup nyamuk yang biasa bertelur dan berkembang di dalam air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah.
“Nyamuk bertelur dan berkembang pada air tenang, maka menjadi kewajiban bersama untuk menerabkan 3 M+T yakni menguras, menutup, mengubur plus telungkup seluruh wadah yang mungkin menampung air.
Ditambahkannya, walau kasus DBD di Asahan masih di bawah standar dari Departemen Kesehatan Case Fatality Rate (CFR) atau anggka kematian 2 persen. Standar Departemen Kesehatan 55 kasus per seratus ribu penduduk, sedangkan di kabupaten Asahan masih 48 kasus perseratus ribu penduduk, tetapi semua pihak harus waspada. (sus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar